Gowa- Kamis, 19 Desember 2024 bertempat di Aula Umar Bin Khattab, 18 guru TKIT Al Fityan School Gowa mengikuti Pelatihan Deteksi dan Intervensi Guru Pada Keterlambatan Perkembangan Anak Usia Dini yang dibawakan oleh Ibu Rukiani Novianti, Psi. Acara dibuka oleh Direktur Sekolah Unggulan Al-Fityan Schopol Gowa. Dalam arahannya, beliau menyampaikan agar seluruh guru senantiasa meng-upgrade ilmu yang dimiliki. Perubahan kurikulum dan teknologi pembelajaran mengharuskan seorang guru wajib mengambil langkah-langkah antisipatif agar dapat menyesuaikan diri serta ikut berubah dan berkembang di dalamnya. Guru perlu mempelajari setiap ilmu baru dan menemukan solusi pada kendala yang dihadapi di kelas khususnya dalam mendampingi tumbuh kembang anak agar bisa berkembang dengan baik.
Hal penting yang disampaikan pemateri adalah bahwa sebelum guru melakukan Intervensi pada peserta didik, guru harus benar dan tepat dalam mendeteksi apa yang peserta didik perlukan. Sehingga asesmen yang dilakukan selama ini di kelas menjadi acuan guru dalam memberikan intervensi dan stimulasi secara berkesinambungan.
Guru harus berupaya untuk menemu kenali hambatan/penyimpangan secara fisik, intelektual, sosial, emosional, tingkah laku dalam rangka pemberian layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Semakin cepat guru bersama orang tua mendeteksi keterlambatan anak, maka akan semakin cepat dan mudah guru dan orang tua melakukan intervensi sehingga stimulasi yang tepat bisa diberikan.
Pada pelatihan ini, guru menyampaikan studi kasus terkait kondisi beberapa anak. Guru diminta untuk mendeteksi dan menemukan stimulasi apa yang perlu diberikan kepada anak terkait keterlambatan yang anak alami selama ini.
Ibu Rukiani selaku pemateri memberikan poin penting bahwa deteksi dan intervensi akan memberikan dampak baik yang signifikan kepada anak yang mengalami keterlambatan jika orang tua bisa diajak bekerjasama. Stimulasi di sekolah harus dijalankan juga di rumah, sehingga keterlambatan pada anak bisa diantisipasi sedini mungkin. Stimulasi bisa dievaluasi secara berkala setiap 3 bulan. Jika pada periode tertentu anak belum mengalami peningkatan dalam kemampuannya, maka diperlukan penanganan dokter anak atau psikolog anak untuk melakukan deteksi dan intervensi yang lebih mendalam ini bisa dkhususkan pada anak berkebutuhan khusus.